Saturday, December 29, 2007

Uji

Photobucket

Ada kesedihan menyayat ketika aku membaca deret baris sms itu. Sesaat setelah hp bergetar, segera setelah layar menghadirkan kata, setelah membaca, segera ngilu itu merambat lirih. Tidak lebih dari 5 baris. Tapi kesakitan yang aku dera tidak juga hilang bahkan setelah 5 jam sesudahnya.
Apa lagi yang lebih buruk selain mendengar kabar menyedihkan? Dan apa lagi yang lebih buruk dari buruk ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk sekedar memperbaikinya? Atau hanya sekedar berdiri tegar menatapnya. Ingin aku menatap kata itu dengan teguh, dengan ketegaran yang tetap teruntai utuh, tapi sia-sia saja meski aku sudah mencoba. Hati ini tidak kuat. Pendirian ini langsung luruh. Dan kaki yang sebenarnya masih utuh, terasa luruh lebur menghilang. Aku tiada terhuyung memang. Tapi kedirian diri ini telah hilang. Kekuatan batin ini telah tergerus mengerut. Dan alih-alih tetap bertegar menantang, aku memilih untuk berlari sembunyi. Beringsut menghindar. Menjauh dari kekacauan yang belum berani aku tanggungkan.
Aku mengalami kelelahan yang akut. Gerimis coba membuat hatiku perlahan menciut. Benar aku diajarkan untuk berterima bahwa cobaan adalah tanda cinta Tuhan kepada manusia. Bahwa semua yang hadir adalah tempaan Tuhan untuk membuat kita menjadi lebih kuat. Mengasah pribadi kita, menggoyangkan kekotoran yang menyelimuti jiwa kita, dan memunculkan kemilau mutiara jiwa dan kalbu kita. Benar juga aku diajarkan bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari scenario indah yang ditulis Tuhan untuk kita. Dan yang perlu kita lakukan adalah berpikir positif. Bahwa Tuhan tidak pernah mendendam kita. Bahwa semua yang terjadi adalah untuk kebaikan kita. Bila bukan di dunia, sejatinya adalah untuk di akhirat nanti.
Tapi bagaimana bila berita buruk itu datang bagai gelombang? Apa yang kita sangkakan sebagai ombak terakhir ternyata masih bagian dari permulaan? Dengan cadangan apa kita masih bisa menancapkan kaki dengan angkuh di bibir pantai hidup ini?
Ya Allah, sebagaimana Engkau menguatkan aku, kuatkan juga keluargaku, orang-orang terdekat yang senantiasa melingkari hatiku.
Ya Allah, jadikan aku manusia yang tetap memelihara iman dan berperasangka baik, seberat apapun coba darimu.
Terima kasih ya Allah, untuk semua yang telah Engkau berikan kepada hamba. Terima kasih. Alhamdulillahirabilalamin.

No comments: