Sunday, January 14, 2007

Menyelingkuhi Membaca




Selain tidur, dan tentu saja makan, kegiatan apa lagi yang bisa dibilang sangat mengasikkan? Jawabannya, saya yakin, pasti sangat beragam. Ada yang menyebutkan jalan-jalan, hang out bareng temen (ya pasti lah, sejak kapan JJS bareng sohib yang ngerebut perhatian doi itu menyenangkan), nonton film (kalau listrik pas gak mati. Kayak kemaren, pas enak2 nonton liga Inggris, ekh, listrik mati tanpa permisi. Kagak ninggalin surat wasiat lagi. Hehe.. gak nyambung ya. Bodo.) Untuk yang keranjingan ma bau keringat, tak sampai hitungan 2 detik, pasti langsung berucap mantap: olahraga. Atau untuk yang udah bosen dibilang punya kulit putih, akan langsung nendang ke depan sambil berdemo lantang: jemur kulit di terik matahari. (hihi, yang bego itu aku ato dia ya. Masak ngitemin kulit dibilang aktifitas mengasyikkan. Trus buat apa juga dibuat laboratorium Nivea kalo gitu).

Sebenarnya, jawaban atas tanya di atas mau dibuat berbuih-buih ampe 30 paragraf pun bisa. Kita belum nyebutin nusuk diri pake jarum, nanem logam di pantat, maen bola (hore... kalo ini pastinya memang sangat sangat mengasikkan), ato seabrek kegiatan lain. Tapi, jujur saja nih, jawaban-jawaban yang diberikan tidak akan bisa mengubah jawaban yang sudah saya punya. Lho, kalo gitu? Hehe. Iya, emang. Pertanyaan di atas hanya sebagai sekadar formalitas belaka. Pancingan untuk menarik perhatian. Bukan pancingan tuk dapat ikan lho. Jadi, sebelum saya bertanya kepada sampeyan mengenai apa kegiatan yang paling mengasikkan, selain tidur dan makan, sebenarnya, saya sudah mempunyai jawaban versi saya sendiri. Jawaban yang paling benar dan paling bisa dipertanggung jawabkan. Setidaknya menurut saya. Haha...

Penasaran kah sampeyan akan apa sejatinya jawaban saya? Apa keasyikan versi saya yang karenanya darah menjadi halal untuk dikucurkan. Yang deminya mengarungi laut dan menunggangi gunung hanya dianggap seperti melompat ke atas tempat tidur. Hehe, gak nyambung banget ya. Sebentar. Ada baiknya ada atur posisi duduk Anda dulu. Atau kalo berduaan ma doi, Anda sempatkan tuk melihat bibir dia. Hehe, jangan mupeng, mas. Maksudnya untuk ngecek masih ada gak bibir doi. (Jadi inget pas masa-masa pacaran dulu. Sebenarnya sih saat ini saya juga masih berada dalam masa-masa pacaran. Tapi karena tidak ada yang dipacarin, ya udah, nganggur dulu aja. Habis mo gimana lagi. Ini teori fisika murni mas, ada aksi ada reaksi. Ada pacar ada pacaran. Ada selimut ada tiduran. Hehe... lagi-lagi dan lagi-lagi tidak nyambung).

Hoi..... lalu apa jawabannya, mas. Dubrakk... hehe, maaf. Jadi kelupaan. Tapi sabar dikit napa. (bingung ya. Gini lo ceritanya. Karena kelamaan jawab, tadi ada sepatu melayang ke arah saya, trus ngebentur hidung saya. Jadi terdengar bunyi dubrakk itu). Berdarah? Gak lah. Orang hanya boongan. Hehe..

Ok, deh. Sekarang aku kasih tahu apa keasikan itu. Apa gerangan kenikmatan yang bisa menarik semesta bumi bersenandung mengiringiku. That’s WRITING, sweety. Yup, menulis. Menulis adalah pekerjaan paling cool di dunia ini. Dengan menulis kita, kita bisa menjadi Tuhan, dai, selebriti, seniman, atau penjahat kriminal perang sekalipun. Menulis menyediakan berbagai formasi pekerjaan yang bisa kita isi sesuai dengan kehendak dan minat kita. (Jadi Anda tidak perlu berdesakan lihat lowongan koran untuk ngecek formasi apa yang tersedia). Dan bila, ternyata, tulisan Anda jelek, tidak akan ada seorang pun juga yang akan menghina apalagi merendahkan Anda. (tentu saja, persyaratan ini berlaku apabila Anda tidak mencantumkan identitas di bawah tulisan Anda, anonim. Bila Anda cantumkan identitas, dan ternyata tulisan Anda jelek, ya bisa saja akan ada bungkusan hadiah yang mampir ke tempat sampenyan. Hadiah berupa jam? Jangan senang dulu. Mungkin aja telur busuk. Hehe.

Jadi, ternyata, selain mengasikkan, menulis juga merupakan kegiatan yang aman. Dan yang paling penting, merupakan media yang tepat untuk melatih kadar kejantanan kita. (termasuk juga kebetinaan gak ya? Tau akh). Kita bisa dengan gagah mengakui sebuah tulisan adalah karya kita. Atau kita bisa meringkuk berlindung di balik rangkaian tulisan itu dengan menuliskan Anonymous di bagian bawah tulisan kita.

Dengan menulis, kita juga menilai kadar penghayataan kita akan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. (gila, tinggi banget ya? Hehe..) Maksudnya, tulisan yang kita buat bisa menjadi alat lie detector yang paling ampuh untuk menguji kadar kejujuran kita. Apakah kita cukup jujur dengan mengakui bahwa tulisan yang kita buat hanyalah hasil kutipan, ataukah tulisan itu memang milik kita yang kebetulan muncul pas kita lagi ada di kamar mandi. (hehe.. jadi gak mungkin tulisan itu dimiliki orang lain. Habis, siapa juga yang mau mandi dengan saya).

Singkat kata singkat cerita, pendekar pun berhasil memenangi pertempuran... (nglantur lagi, kan. Susah memang, kalo teledor sudah jadi kebiasaan. Ya kayak ini ni. Suka nglantur dan kagak nyambung. Hehe..) Maksudnya, singkatnya, menulis merupakan kegiatan yang sudah teruji sebagai aktifitas yang menyenangkan. Sudah murah, --bahkan bisa gratis bila Anda menggigit jari sebelum menulis (maksudnya tak perlu keluar ongkos untuk tinta), melatih kejujuran, mendadar kejantanan, mengasikkan, dan bila beruntung, menghasilkan uang. Uang? Tak pernah ngebayangin ada makhluk yang demikian mendominasi dunia kalau bukan uang. Uang merupakan alat indera keenam. Yang tanpanya, kita tidak akan bisa merasakan kelima indera lainnya. (kalimat yang terakhir ini hasil mengutip lho. Tadi dah lupa kalimat siapa itu.)

Jadi, kenapa Anda masih di sini? PULANG... PERGI... Hehe.. tidak sekejam itu kali. Segeralah timbulkan niat dalam diri Anda untuk mulai menulis. Tentang apa saja. Dengan gaya apa saja. Tak usah memikirkan banyak hal tentang tulisan Anda. Bodo amat bila ternyat tulisan kita belum bagus. Setidaknya ini merupakan proses untuk mendapatkan tulisan yang bermutu. (Sama seperti ketika kita akan nembak cewek yang kita suka. Serba deg-degan. Takut. Cemas. Khawatir. Tapi begitu tembakan sudah dilancarkan, apapun hasilnya, kita bisa berlega. Karena akan segera ada keputusan dari dia yang bisa menjadi pedoman tindakan kita selanjutnya. MAJU atau MUNDUR. Hehe.. Kalimat bijaknya adalah, ’Lebih enak berada dalam penolakan, daripada berkubang dalam keasyikkan yang tanpa kepastian’.

Tak usah berpikir banyak. Tak usah banyak mikir. Cukup ambil alat yang mau Anda gunakan untuk menulis. Dan, mulailah MENULIS. Tulisan kita masih jelek? BODO amat. Tulisan kita cukup bagus? TETEP MENCOBA. Tulisan Anda sudah bagus? Hehe.. Coba tolong periksakan mata Anda.

No comments: