
Aku tidak pernah mengenal dia
Tidak bertegur
Apalagi bersua
Aku hanya pernah mengakrabi percikan darah dia
Darah yang menjelma
Mengubah bentuk
Moksa
Darah yang terbentik di kulitku
Lalu merembes ke nadi
Mencengkeram seluruh kedirian diri
Sebelum akhirnya...
Luruh menghilang dalam kepungan hati
Aku tidak pernah menyapa dia
Memberikan senyum kepadanya
Ato sekadar menggarukkan punggunya
Aku hanya mengenalnya melalui percikan darah
Butiran merah yang menetes di suatu malam
Di suatu kegelapan
Bercampur dengan desah basah
Dia memberiku sebuah darah
Yang kemudian juga melahirkan darah
Tidak bertegur
Apalagi bersua
Aku hanya pernah mengakrabi percikan darah dia
Darah yang menjelma
Mengubah bentuk
Moksa
Darah yang terbentik di kulitku
Lalu merembes ke nadi
Mencengkeram seluruh kedirian diri
Sebelum akhirnya...
Luruh menghilang dalam kepungan hati
Aku tidak pernah menyapa dia
Memberikan senyum kepadanya
Ato sekadar menggarukkan punggunya
Aku hanya mengenalnya melalui percikan darah
Butiran merah yang menetes di suatu malam
Di suatu kegelapan
Bercampur dengan desah basah
Dia memberiku sebuah darah
Yang kemudian juga melahirkan darah
1 comment:
dalem banget sih mas..pe merinding bacanya.
Post a Comment