Saturday, December 29, 2007

Karena aku adalah bajingan..

Photobucket

Pada akhirnya, aku tersadarkan, bahwa yang kuperlukan bukanlah sosok perempuan. Aku hanyalah seorang bajingan. Dan sepertinya, bajingan tidak pernah bersandingkan dengan perempuan. Bajingan tidak memerlukan hati. Tidak peduli dengan air mata. Tidak mengenal arti cinta. Bajingan hanya butuh setetes air liur. Sehentak nafsu. Selarut kenikmatan yang bisa membuatnya melolong. Meraung. Untuk memelihara nalurinya sebagai seorang bajingan.

Pun ketika ia mencoba datang menjelang. Terentang tangan itu kemudian menutup jua dengan kasar. Larit bibir yang menyungging senyum berganti serangai menakutkan. Desah yang pernah mendengungkan lemah. Sontak larut ketika taring sangar itu telah terpasang. Bajingan tidak boleh tersenyum. Apalagi melumuri hatinya dengan remah tamah cinta. Bajingan hanya boleh membunuh. Bajingan hanya boleh menyiksa. Bajingan hanya boleh berbuat dosa.


Hari ini aku masih ingin sebagai bajingan.

1 comment:

Anonymous said...

i like bajingan