Wednesday, November 12, 2008

Absurditas Nama

Amboy… Anda harus lihat apa yang saya saksikan pagi ini. Seorang artis cantik. Dengan rambut berombak. Kaki disilangkan. Dan tentu saja, pakaian yang dibiarkan terbuka di bagian paha dan lengan. Dengan sesekali tangannya meraih rambut yang berjuntaian di dahi, ia menjawab manja mengapa ia musti berganti nama. Di sela-sela ucapannya, tentu saja tawa renyah tersaji keluar.

Sebelum hari ini, namanya adalah Angel Elga. Dan semenjak hari ini, atau dalam penurutannya kemudian, semenjak ia keluarkan album, namanya secara ajaib diubah menjadi Angeliq. Asoi.. dua nama yang sama-sama indah.

Yang menakjubkan pagi itu, bukan wajah dia, lengah dia, atau paha dia, tetapi alasan kenapa dia mengubah namanya. Apakah kamu tahu, teman? Dengan bibir basah gincu, ia manis menata baris bahwa dengan ganti nama ini ia berharap bisa lepas dari identitas dirinya selama ini. Dengan kaki kiri turun dan kaki kanan ganti disilangkan, ia menambahkan, bahwa harapannya adalah semoga segala kesan buruk yang ada padanya selama ini bisa hilang seiring dengan pergantian nama ini.

Benar-benar cerdas. Pada saat itu, di layar bawah, di bagian di mana sub title biasanya muncul, aku seperti membaca sebuah terjemahan bebas: aku berikan segala dosaku pada namaku dulu. Dan dengan nama baru ini, aku terlahir sebagai pribadi baru yang masih suci. Orang akan mengenal aku sebagai sosok ranum baru. Amboy…

Anda bisa lihat, wanita itu tidak hanya cantik. Tapi dia juga revolusioner. Out of box. Dan dalam kadar yang luar biasa: benar-benar gila. Tidak waras. Ia telah menemukan sebuah cara yang luar biasa untuk lepas dari labirin dosa. Tanpa harus mempelajari formula cat dan tehnik pengecatan, ia berhasil menemukan cara untuk memoles dirinya secara instant dan mudah agar bisa hadir dengan bungkus baru.

Entah tingkat kegilaan nomer berapa yang sedang ia pamerkan. Aku benar-benar prihatin. Bisa-bisanya dosa, aib, salah, dan segala tuduhan buruk lainnya dilarung hilang hanya dengan menghapus nama.

Aku jadi kasihan pada nama. Bibir yang merengguk nikmat karena dosa. Mata yang meleleh bahagia karena doa. Tangan yang bergerak lincah dalam gelap dosa. Paha yang berkilau menggoda dalam temaram dosa. Ketika timbul masalah, semua meringkuk memohon kepada absurditas nama. Dan sang nama, yang ketika organ tubuh lain berpesta dalam nikmat dan bahagia hanya tergolek tak berdaya dalam pengap dompet di balik saku celana, harus menanggungkan akibat semua dosa.

Dengan kaki masih disilangkan, bibir yang tiada jua mengering, sang artis masih saja menyibakkan rambutnya. Entah kapan ia akan kembali muncul di program serupa, dan tentu saja, dengan nama yang kembali berbeda.

… ternyata, dosa bisa diselesaikan hanya dengan ganti nama.

No comments: