Friday, June 11, 2010

Ketika Dunia dilanda Cemburu

Wabah itu telah datang. Menumpang angin, wabah itu berkelana, menyusup ke setiap celah-celah pintu dan jendela. Mengalih rupa, ia pun masuk ke ruang-ruang cafe, resto. Berbekal semprot minyak wangi, ia juga mewujudkan diri dalam jamuan khidmat nonton bareng ala ballroom mewah hotel berbintang sekian.

Tak ada yang kuasa menolak wabah piala dunia. Bahkan, andai ia tidak menjangkiti anda, maka lingkungan yang telah tercemar akan menebarkan baunya penuh menciprati tubuh dan aroma anda.

Dari mata mulai membuka, memencet remote, ruang-ruang kotak televisi penuh sesak pernik piala dunia. Lihatlah kaos seragam tim nasional negara peserta yang membungkus raga ayu para presenter berita. Melangkah keluar, wajah-wajah ruang publik coreng moreng tertempeli aneka rupa wujud ekspresi wabah piala dunia. Membuka koran pagi dan sore hari pun, kertas penuh sesak tertindih gambar-gambar merupa bola.

Tak lagi tersisa tempat yang aman. Tak tersedia lagi ruang yang steril. Udara telah terjangkit. Semangat telah terletup. Wabah telah tersebarkan.

Lazimnya wabah, piala dunia pun membawa serta pelbagai gejala buruk khas penyakit. Kamar-kamar tidur akan menjadi sedikit sepi satu bulan ini. Para istri akan mencemburui bola. Hingga mungkin, mereka akan menggambar wajahnya menyerupai bola agar suaminya juga melirik dan bersedia ‘menendangnya’.

Ruang-ruang kantor terancam menjadi sedikit lengang. Mata yang meredup setelah begadang, emosi yang tuntas meletup merayakan kemenangan ataupun meratapi kekalahan, akan membuat ruang kerja menjadi redup. Kantor dan rumah pun bertukar peran. Bila selama ini rumah menjadi charger untuk menyalakan gairah menyongsong pekerjaan. Maka, 1 bulan ini, waktu siang di kantor merupakan saat istirahat, pemulihan untuk menyiapkan emosi dan semangat menantikan pertandingan di waktu malam. Konsentrasi dan keriuhan pun berpindah ruang.

Bagi sepasang pacar, persiapkan juga hati anda untuk mendua atau didua. Wabah piala dunia akan mencerabut kemesraan dan perhatian yang biasanya melimpah. Sediakan perhatian, atau silahkan cuek saja sekalian. Membiarkan pasangan mengecupi layar televisi pun tidak akan membuatnya menjadi hamil atau terjangkiti dosa, kok.

Saran saya untuk para pasangan, mulailah membiasakan diri dengan bau wabah piala dunia. Tidak usah dicemberuti, cemburui, apalagi memaki atau melempar sandal ke layar televisi. Biarkan juga bila pasangan anda sedikit sinting selama sebulan ini. Toh, itu tidak akan berlangsung lama. Paling 1 bulan. Atau, bila Anda jeli, kenali tim kesayangan pasangan anda. Diam-diam doakan agar tim pasangan tercinta tersebut cepat tersingkir. Mengopek koper lebih awal. Sehingga pasangan anda segera kembali melirik anda.

Tapi, jangan tanya ya apa tim kesayangan saya. Nanti malah anda semua mendoakan diam-diam agar tim saya kalah dengan amat sangat segera.

Mari menikmati sajian piala dunia. Sambil juga jangan lupa, sesekali pindah channel anda untuk menengok kesehatan Gayus, menanyakan perkembangan kabar dana aspirasi, atau mendoakan untuk kesembuhan KPK yang mulai sering sakit-sakitan.

No comments: